Dakwah Damai Habib

Pertengahan Juli lalu ratusan habib berkumpul di Jakarta. Mereka tak sedang menggelar aksi penyisiran menggebrak tempat antimaksiat menjelang puasa. Sebaliknya, mereka justru sedang berdiskusi dalam sebuah seminar internasional tentang cara dakwah yang damai dan toleran, berdasarkan sufisme dan spiritualitas, yang mendasari kesadaran beragama masyarakat kita sejak berabad-abad silam.

Tentu saja bukan hanya habaib (jamak kata ’habib’) yang ada. Selain dari Yaman dan Pakistan, seminar juga menghadirkan pakar dari Amerika Serikat, seperti Prof Engseng Ho (Duke University), Dr Mark Woodward (Arizona State University) dan Ismail Fajri Al-Attas (Michigan State University). Dari dalam negeri, di antaranya, hadir Habib Lutfi bin Yahya (Ketua MUI Jawa Tengah), dan Prof Azyumardi Azra (UIN Jakarta).

Seminar Internasional Dakwah Damai Habaib/Alawiyin 14,15 Juli 2012

Oleh Syafiq Basri Assegaff *) Tulisan ini dimuat harian Kompas, Sabtu 28 Juli 2012, halaman 6. (Dapat dibaca juga di blog ini).

Diskusi ilmiah itu bukan saja penting, juga tepat waktu, khususnya melihat gejala meningkatnya ekstremisme dan intoleransi di tengah umat yang kian mengkhawatirkan belakangan ini. Pasalnya, secara historis, tasawufdan spiritualitas telah jadi tulang punggung penyebaran Islam yang ramah: tidak saja di Nusantara, juga di sejumlah wilayah di Asia Tenggara.

Habib Lutfi bin Yahya (kiri) dalam salah satu acara ttg Tasauf

Continue reading Dakwah Damai Habib

5 Hal Yang Sering Diremehkan Orang

Sepulang acara Maulid, Kiwir jumpa dengan sobat lamanya, Klepon, di sebuah warung rawon Nguling, Probolinggo. Aneh, ternyata Klepon lupa padanya…

“Lho, panjenengan iki lak Mbak Klepon kan? (Anda ini kan Mbak Klepon). Mosok lali ambek aku ta? (masa’ lupa pada saya?)” kata Kiwir tiba-tiba dengan dialek Suroboyoan.

“Sampeyan siapa ya…?” tanya Klepon sambil tersipu manis. Tahi lalat kecil yang parkir di bagian kiri atas mulutnya menambah sedap wajahnya — membuat Kiwir makin geregetan.

Pemandangan siluet yang cantik: manusia sering meremehkan yang dekat, dan sibuk pada yang jauh

Huuughhh

+ Oh ya..ya… Ingat aku sekarang. Maaf ya Mas. Tapi sampeyan memang manglingi — berubah banyak. Apa karena kurusan atau karena sampeyan ketoke makin ganteng…?

– Huahaha… Syukurlah kalau ingat. (Kiwir tertawa panjang. Dalam hati ia merasa bangga dibilang ganteng). Continue reading 5 Hal Yang Sering Diremehkan Orang

Doa Agar Dilapangkan Dari Kesulitan

Doa Rasulullah SAW setiap selesai solat fardhu 5 waktu — terutama paling afdhal dibaca saat bulan suci Ramadhan.

Doa ini dianjurkan dibaca sebelum minta hajat untuk diri sendiri. Ini semacam anti egoisme, dan Allah suka pada hamba yang tidak egois, sehingga mudah-mudahan doa dan keinginan Anda lebih mustajab. (Di bawah ada transliterasinya dalam huruf latin).

  • Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  • Ya Allah, sampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.
  • Ilahi, Masukkanlah kebahagiaan kepada para penghuni kubur.
  • Tuhan, Cukupkan — buatlah menjadi kaya — setiap yang kekurangan / fakir.
  • Ya Allah, Kenyangkanlah setiap yang lapar / kelaparan.
Muhammad 6
Lukisan suasana zaman Nabi Muhammad saw, bersama para sahabat beliau (Wikipedia)
  • Ilahi, berikan pakaian kepada mereka yang telanjang (tidak punya, atau tidak bisa membeli pakaian.
  • Tuhan, tunaikanlah hutang setiap yang terlibat hutang.
  •  Gusti, Lapangkanlah setiap kesempitan — setiap orang yang sedang dalam kesulitan.
  • Ya Allah, kembalikanlah mereka yang terasing — jauh dan tidak bisa pulang kampung.
  • Ya Allah, Bebaskanlah setiap yang terbelenggu/ terlibat dalam cengkeraman orang lain.
  • Ya Allah, Perbaikilah setiap keburukan yang ada di tengah-tengah kaum Muslimin.
  • Wahai Tuhan, sembuhkan semua yang sakit.
  • Ilaahi, Tutupilah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu.
  • Ilaahi, Ubahlah keadaan kami yang buruk dengan keadaan-Mu yang baik.
  • Ya Allah, Tunaikanlah hutang-hutang kami, dan perkayalah kami (agar tidak fakir).
  • Karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
  • Dan sampaikan solawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

Note: lazimnya doa ini dibaca rutin selama sebulan penuh saat bulan Ramadhan.

Berikut adalah transliterasi dari bahasa Arab ke huruf latin:

  • Bismillahirrohmaanirrahiiim,
  • Allahumma solliy ‘alaa Muhammad wa aaali Muhammad,
  • Allahumma adchil ‘alaa ahlil qubuuri-s-suruur,
  • Allahumma aghni kulla faqiir;
  • Allahumma ashbi’k kulla jaa-i’k;
  • Allahumma aksu kulla ‘uryaan;
  • Allahumma-q-dhi dayna kulli madiinin;
  • Alaahumma farrij ‘an kulli makruubin;
  • Allahumma rudda kulla ghoriib;
  • Allahumma fukka kulla asiiir;
  • Allahumma aslih kulla faasidin min umuuril muslimiiin;
  • Allahumma isyfi kulla mariiidh;
  • Allahumma sudda faqronaa bighinaaka;
  • Allahumma ghoyyir suu-a haalinaa bihusni haalik;
  • Allahummaq-dhi ‘anna-d-dayna wa-aghninaa minal faqri;
  • Innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir;
  • WasollAllahu ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad;
    ILAAHI Ya Kariiim..

Betapa Baiknya Tuhan

from Smithsonian :Folio from a Koran :9th-10th...
Surat ke-22 (Al-Hajj), dari potongan peninggalan kitab suci Al Qur’an abad 9-10 (Dinasti Abbasiyah) – From Smithsonian: Folio from a Koran :9th-10th century  :Abbasid dynasty. The verses are from chapter 22, entitled al-Hadj (Pilgrimage).

Puasa begini, anak-anak berkumpul dengan orang tua mereka, baktinya bertambah, ganjarannya dilipatgandakan.

Doa orangtua untuk anak mereka juga makin mustajab; ganjaran mendidik anak-anak secara ikhlas teramat banyak.

Betapa baiknya Tuhan. Continue reading Betapa Baiknya Tuhan

Kritik Acara TV Saat Ramadhan

Puasa ini Mas Kiwir janji tidak akan menonton televisi. Kang Misro, tetangganya, heran. “Lho, kok memboikot tivi itu, kenapa Mas Kiwir? Bukankah itu media yang bagus untuk komunikasi, untuk menyebarkan pesan-pesan moral?”

(Terima kasih kepada Ust.Muhsin Labib yang menginspirasi tulisan ini.)

“Benar, Kang Misro. Tapi selama TV kita hanya berisi banyolan, games dan hiburan kekerasan yang tidak bermutu, saya mending membaca atau diskusi sama Anda atau dengerin ceramah di radio saja.”

Diskusi berjalan makin seru. Misro masih tidak bisa menerima alasan kawannya itu.

– Tapi bukankah itu hanya metode penyampaian saja, Mas, biar pemirsa tidak bosan?

– Ya,boleh saja mencari metode, demi menggaet penonton, atau biar ‘rating’-nya tinggi. Tapi Kang, sebagian besar acaranya benar-benar membodohi kita.

– Mas Kiwir mestinya tahu, sekarang ini ada belasan saluran TV swasta, dan mereka kan berebut mencari penonton sebanyak-banyaknya, Lebih-lebih pada saat ‘prime time’ seperti sebelum buka puasa dan menjelang sahur.

Anak-anak menonton film kartun di TV: selebihnya main dan tidur

– Justru itu Kang. Kalau banyolan dan games itu ditayangkan di luar ‘prime time’, saya tidak keberatan. Tapi herannya, mengapa pada saat kita kumpul bersama keluarga dan anak-anak, kita tidak mendapatkan sesuatu yang bermutu – yang bisa kita diskusikan bersama mereka. Maksud saya, sesuatu yang mengajarkan budi pekerti, yang meningkatkan keyakinan dan ilmu kita, sehingga kita berpuasa dengan penuh pemahaman dan tidak asal ikut-ikutan.

– Tapi kan ada juga acara yang bagus, Mas.  Continue reading Kritik Acara TV Saat Ramadhan

A Note to Terrorists

A Note to Terrorists: When Fasting, Do You Remember Islam Says to Harm No One?

My daughter recently asked me: Do terrorists fast, Dad? Did the Sept. 11 suicide bombers fast? I didn’t know what to say, but the 16-year-old went on: “And what would that fasting mean, when they kill innocent citizens without any justified reason, whereas Muslims all over the world understand that they must not harm anyone?”

I am a Muslim not a Commodity
I am a Muslim not a Commodity (Photo credit: Edge of Space)

The article was published in The Jakarta Globe newspaper on August 27, 2010

Fair enough, I think. Even outside the fasting month of Ramadan, Muslims are taught to be always sensitive, tolerant and forgiving, and to never harm an innocent being, let alone a human being. Islam teaches us that even when we slaughter an animal, we should minimize the suffering. For example, an animal should be given water prior to its slaughter and it should be done swiftly with a very sharp knife. Continue reading A Note to Terrorists

60 Quranic Practical Ayats 3

Part III  (Continuation from part 2).

41. Do not expect a return for your good behavior, not even thanks [76/9] – Jangan pernah mengharapkan balasan dari perbuatan baik, bahkan (jangan mengharapkan ucapan) terima kasih sekali pun. (Al Qur’an Surat 76 ayat 9).

42. Cooperate with one another in good deeds and do not cooperate with others in evil and bad matters [5/2]

43. Do no try to impress people on account of self-proclaimed virtues [53/32] – Jangan mencoba mengesankan orang lain (cari pamrih, atau riya’) dengan mengklaim (menyebut-nyebut) perbuatan baik (kehebatan)-mu.

Muslimin solat di jalanan Paris: jangan pamrih atau riya’

Continue reading 60 Quranic Practical Ayats 3

60 Quranic Practical Ayats 2

Solat di sekitar Gunung Merapi: keyakinan yang mantap

Part II — (please see part 1 here).

21. When you hear something malicious about someone, keep a favorable view about him/her until you attain full knowledge about the matter. Consider others innocent until they are proven guilty with solid and truthful evidence [24/12-13] – Jika mendengar kabar jelek (negatif) mengenai seseorang, jang buru-buru mempercayainya; tetaplah dengan sangka baik terhadapnya, hingga Anda memperoleh kelengkapan informasi dan kejelasan mengenai masalah itu. Anggaplah orang lain tidak berdosa hingga terbukti dia bersalah dengan bukti-bukti yang solid dan penuh kebenaran. (Surat 24, ayat 12-13).

Note: the numbers in brackets means as referral to The Holy Qur’an’s Chapter and Verse. Eg, the above number [24/12-13] means: chapter 24 verses 12 and 13. Angka di dalam kurung menunjukkan nomor Surat dan ayat dalam Kitab Suci Al-Qur’an.

22. Ascertain the truth of any news, lest you smite someone in ignorance and afterwards repent of what you did [49/6]

23. Do not follow blindly any information of which you have no direct knowledge. (Using your faculties of perception and conception) you must verify it for yourself. In the Court of your Lord, you will be held accountable for your hearing, sight, and the faculty of reasoning [17/36]. – Jangan ikuti (percayai) informasi secara membabi-buta, yang mana Anda tidak memiliki pengetahuan mengenai hal itu.

24. Never think that you have reached the final stage of knowledge and nobody knows more than yourself. Remember! Above everyone endowed with knowledge is another endowed with more knowledge [12/76]. Even the Prophet [p.b.u.h] was asked to keep praying, “O My sustainer! Advance me in knowledge.” [20:114] — Jangan pernah berpikir  bahwa Anda telah mencapai titik akhir (final) mengenai sesuatu (pengetahuan) dan (bahwa) tidak ada yang lebih tahu dari Anda. Continue reading 60 Quranic Practical Ayats 2

Fenomena Jokowi

Pendukung Jokowi boleh lega. Hasil hitungan cepat Pemilihan Gubernur DKI oleh sebuah suratkabar Jakarta menunjukkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (alias Ahok) berhasil meraih 42,59%, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) yang mengantongi 34,32% suara.

Bila hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) kelak diumumkan,dan hasilnya tidak jauh beda dengan ‘quick count’ yang diselenggarakan secara ‘bertanggungjawab’ dan jujur itu, maka itu seolah merontokkan klaim kesahihan beberapa penelitian sebelumnya.

Jokowi di tengah massa: suara rakyat

Continue reading Fenomena Jokowi

60 Quranic Practical Ayats – 1

English: A Qur'anic manuscript on parchment. T...
A Qur’anic manuscript on parchment. The text is written in the early Kufic script. Part of verse 94, verses 95 and 96, part of verse 97 (Surah al-Ma’idah). The ayat (verses) are written continuously without separation or decorative devices. Location: Beit al-Qur’an, Manama, Bahrain. (Photo credit: Wikipedia)

Some of the lessons learned from Qur’an that apply to our general living; Quranic Ayat’s which helps in our every way of life.

Beberapa pelajaran dari Al-Qur’an yang membantu dalam praktek kehidupan sehari-hari kita.

Part I : 1-20

  1. Respect and honor all human beings irrespective of their religion, color, race, sex, language, status, property, birth, profession/job and so on [17/70 – Al-Qur’an, Suraa 17, Verse 70]  — Hormati semua manusia tanpa membedakan agama, warna kulit, ras, jenis kelamin, bahasa, status, kekayaan, ataupun pekerjaan mereka dan sebagainya. — “Dan sesungguhnya telah Kami (Allah) muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan keistimewaan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (S.17- Al-Israa’ – ayat 70).
    Continue reading 60 Quranic Practical Ayats – 1

Fabregas

Gelandang Timnas Spanyol Cesc Fabregas, yang negaranya baru saja menjuarai Piala Eropa 2012, menilai Indonesia memiliki potensi besar berprestasi di dunia sepak bola.

Fabregas: perlu kerja keras

Itu dikatakan Fabregas saat berada di Jakarta, Kamis (5/7) kemarin. Pemain FC Barcelona itu rupanya optimis melihat antusiasme anak-anak yangmengikuti ‘coaching clinic’ bersamanya di Jakarta.

Menurut mantan pemain Arsenal itu, Indonesia sebenarnya punya potensi besar. Tapi, “Untuk mencapai prestasi Anda harus berlatih keras,” kata Fabregas.

Artikel ini dimuat dalam portalmedia “Inilah.Com,” Jumat 6 Juli 2012.

Kata Fabregas, anak muda sebetulnya bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. “Mereka bisa bermain apa saja, sepak bola, basket, tenis atau apapun. Jika mau menjadi pesepak bola profesional mereka harus berusaha dan belajar. Jangan cuma berkhayal,” ujar Fabregas sebagaimana dimuat INILAH.COM.

Continue reading Fabregas

Tembok China dan Persistensi Beribadah 2

… Kita bukan Einstein atau ahli matematika pemenang Nobel, tapi secara bodoh barangkali penggunaan angka nol (0) sebagai penyebut dalam formula N/0 itu boleh jadi karena di kampung akhirat itu semuanya nol. Karena di sana (berbeda dengan dunia yang fana) tidak ada dimensi waktu (dan ruang) — maka segalanya adalah ‘nol’ belaka. Semuanya. Semuanya tidak ada, kecuali Tuhan sendiri.

— (Sebelumnya, di bagian 1,kita bicara mengenai persistensi ibadah dan kaitannya dengan tembok China)

Tembok Great Wall China

Walhasil, persistensi itulah barangkali sebuah makna yang mungkin saja berhubungan dengan hadis: belajarlah sampai ke negeri China. Entah hadis itu sahih atau tidak (dan mengapa harus ‘China’ yang dipilih, mungkin karena dulu peradaban China yang jauh dan Persia yang dekat sajalah yang dikenal bangsa Arab pada abad ke-enam Masehi), yang jelas, kini China memang menjadi sebuah negeri adidaya yang sangat diperhitungkan di dunia, menyaingi Amerika.

(Di China sendiri terdapat sekitar 21 juta orang Islam, yang artinya lima kali lipat penduduk Palestina atau Singapura dan hampir menyamai jumlah penduduk Australia atau Malaysia.) Continue reading Tembok China dan Persistensi Beribadah 2