Tuhan, kasihanilah kelemahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku. Tuhan, Engkau tahu kelemahanku dalam menanggung sedikit bencana dan siksa dunia, padahal ia hanya singkat masanya…Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat yang amat besar dan panjang masanya?
‘Doa Nabi Khidzir’ yang diajarkan Khalifah Ali kepada Kumail.
– Bagian I
Ya Allah, Aku bermohon padaMu, dengan rahmatMu Yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaanMu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu, dan karenanya tunduk segala sesuatu, dan merendahlah segala sesuatu…
Dengan kemuliaanMu yang mengalahkan segala sesuatu,dengan kekuatanMu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan kebesaranMu yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaanMu yang mengatasi segala sesuatu, dengan wajahMu yang kekal setelah punah segala sesuatu, dengan asmaMu yang memenuhi tonggak segala sesuatu, dengan ilmuMu yang mencakup segala sesuatu, dengan cahaya wajahMu yang menyinari segala sesuatu…
Wahai Nur, Wahai Yang Mahasuci. Wahai yang Awal dari segala yang awal. Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.
Sisihkan waktu sekitar 34 menit untuk menyimak video yang ada di bawah. Kedalaman makna dan keteduhan ‘Doa Kumail’ yang sangat menyentuh ini, diiringi suara pembaca yang lembut, dijamin akan membuat Anda menangis… (Wajar bila Anda sedih, karena kita manusia berdosa yang ingin mendekati Tuhan Semesta Alam). Sementara, sambil menyimak video itu, semoga teks tulisan ini dapat membantu Anda mengikuti pembacaannya.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana; dosa-dosaku yang merusak karunia; ampunilah dosa-dosaku yang menahan (dikabulkannya) do`a. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.
Ya Allah, aku datang menghampiriMu dengan zikir padaMu, aku memohon pertolongan Mu dengan diriMu, aku bermohon padaMu dengan kemurahanMu, dekatkan daku keharibaanMu, sempatkan daku untuk bersyukur padaMu, bimbinglah daku untuk selalu mengingatMu.
Malam itu, ketika Khalifah Ali bin Abithalib (ra) pulang ke rumahnya, Kumail menyusulnya. Melihat Kumail, Khalifah Ali bertanya,” Apakah keperluanmu ke mari?” Kumail menjawab, “Saya ke sini untuk mendapatkan Doa Hadrat (Nabi) Hidhr.” Imam Ali mengatakan,”Wahai Kumail, apabila Engkau menghafal doa ini dan membacanya setiap malam Juma’at, cukuplah itu untuk melepaskanmu dari kejahatan. Engkau akan ditolong Allah, diberi rezeki, dan doa ini akan dimakbulkan. Wahai Kumail, lamanya persahabatan serta perkhidmatanmu denganku, menyebabkan Engkau dikaruniai nikmat dan kemuliaan untuk belajar (doa ini).”
Ya Allah, aku bermohon padaMu dengan permohonan hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku, dan jadikan daku ridha dan rasa cukup pada pemberianMu. Dan bersikap tawadhu bagi setiap urusan.
Ya Allah, aku bermohon padaMu, dengan permohonan orang yang berat keperluannya, yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya padaMu, yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada di haribaan-Mu.
Ya Allah, Maha besar kekuasaanMu, Maha tinggi kedudukanMu, selalu tersembunyi rencanaMu, selalu tampak kekuasaanMu, selalu tegak kekuatanMu, selalu berlaku kodratMu, tak mungkin lari dari pengawasan (kontrol kekuasaan)-Mu.
Ya Allah, tidak kudapatkan bagi dosa-dosaku ampunan, tiada bagi keburukanku penutup, tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, kecuali Engkau saja.
Tiada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau dengan segala pujiMu. Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar, karena kebodohanku; tetapi aku tetap tenteram karena bersandar pada sebutanMu dan karuniaMu padaku.
Di bawah ini rekaman Doa Kumail dengan teks bahasa Indonesia (sekitar 34 menit):
Ya Allah, Pelindungku, betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi, betapa banyak malapetaka telah Kau atasi, betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan, betapa banyak bencana telah Kau tolakkan, betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.
Ya Allah, besar sudah bencanaku, berlebihan sudah keburukan keadaanku, rendah benar amalamalku, berat benar belenggu (kemalasanku). Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku, dunia dengan tipuannya telah memperdayaku, dan diriku (telah terperdaya) karena ulahnya, dan karena kelalaianku…
Jangan lewatkan: Ternyata Ada 8 Mazhab dalam Islam
Wahai Junjunganku, aku bermohon padaMu dengan seluruh kekuasanMu, jangan Kau tutup do`aku, karena keburukan amal dan perangaiku, jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi yang telah Engkau ketahui. Jangan Engkau segerakan siksa padaku karena perbuatan buruk dan keburukan yang kulakukan dalam kesendirianku, karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.

Ya Allah, dengan kemulianMu, sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.
Ilahi Rabbi, kepada siapa lagi selain Engkau, aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.
Ilahi Pelindungku, Engkau kenakan padaku hukum (peraturan), tetapi di situ aku ikuti hawa nafsuku; aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku, maka terkecohlah aku lantaran nafsuku, dan berlakulah ketentuanMu atas diriku ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku, dan kubantah sebagian perintahMu.
Namun bagiMu segala pujiku atas semuanya itu; Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku, demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
Aku datang kini menghadapMu, Ya Ilahi dengan segala kekuranganku, dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku), sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku dengan hati yang hancur luluh, memohon ampun dan berserah diri, dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.
(Karena segala cacatku ini), tiada aku dapatkan tempat melarikan diri, tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku, selain pada kehendakMu untuk menerima pengakuan kesalahanku dan memasukkan aku pada kesucian rahmatMu.
Ya Allah, terimalah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan, lepaskan aku dari kekuatan belengguku.

Ya Rabbi, kasihanilah kelemahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.
Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku, menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan, karena permulaan karuniaMu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan, berilah aku karuniaMu.
Doa Kumail dalam suara indah Abadzar Al-Halawaji, sekitar 31 menit:
Ya Allah, Junjunganku, Pemeliharaku… Apakah Engkau akan menyiksaku dengan apiMu, setelah aku mengesakanMu, setelah hatiku tenggelam dalam makrifatMu, setelah lidahku bergetar menyebutMu, setelah jantungku terikat dengan cintaMu, setelah segala ketulusan pengakuanku dan permohonanku, seraya tunduk bersimpuh pada rububiah-Mu…
Bersambung ke bagian 2; di mana Anda dapat melihat video Doa Kumail dengan teks bahasa Inggris.
Sedikit tentang Kumail bin Ziyad: Kumail bin Ziyad Al Nakha’i (ra) adalah salah seorang sahabat pilihan Imam Ali bin Abithalib (as). Ketika Imam Ali memerintah (35-40 H) , Kumail pernah menjadi salah seorang wali kota beliau untuk wilayah Hait. Berasal dari Yaman, ia seorang yang berakhlak tinggi dan sangat terhormat, serta punya banyak pengikut. Kumail wafat sebagai syahid pada tahun 83 hijrah (dalam usia 90 tahun) setelah dibunuh oleh Hajjaj, kaki tangan penguasa dzalim masa itu (Bani Umayyah). Demi menyenangkan para penguasa Bani Umayah, Hajjaj bertindak sangat kejam terhadap Ahlul Bait (keluarga) Nabi saw dan semua orang yang bersimpati kepada mereka (termasuk Kumail dan keluarganya). Tidak kurang dari 50.000 lelaki dan wanita tidak berdosa dipenjarakan Al-Hajjaj. Saat terjadi revolusi yang dipimpin Abdulrahman bin al-Ashath menentang Hajjaj, Kumail bergabung di dalamnya. Ia memimpin “Battalion Penghafal Al-Qur’an,” memerangi Hajjaj.
Izin download videonya ya min, jazakallah khair
Izin copy
mohon ijin untuk copy
Ya silakan, Mas Dwijo.
Maaf, pak kalo salah mohon dibenarkan, bukankah dibelakang nama yg diberi A.S. merupakan untuk nabi, sedang untuk sahabat R.A.
1. Sejauh yang saya tahu, yang kurang senang menggunakan gelaran ‘Alaihi salaam (AS) bagi Ahlul Bait (keluarga Nabi) saw, adalah ulama Wahhabi (Saudi) seperti Syech Abdul Aziz Ibn Baz. Padahal beberapa kitab hadis yang utama seperti Sahih Bukhari menggunakan gelaran ‘alaihi salaam (A.S) ketika menyebut sahabat Ali bin Abithalib.
Lihat kitab Bukhari ini:
[Sahih Bukhari, Kitab Tafsir ul Quran, Tafsir of Surat al-Layl Hadith #4566][Online English Version: Volume 6, Book 60, Hadith No: Number 472].
Bukhari juga menggunakan ‘alaiha salaam (A.S) bagi Siti Fatimah, putri Rasulullah saw, di dalam riwayat hadisnya.
*Lihat: [Sahih Bukhari, Kitab al-Maghazni, Hadith 4103]
Dalam buku-buku berbahasa Inggris, kata ‘Alaihi (atau ‘Alaiha) salaam (atau disingkat A.S.) itu biasa ditulis dengan ‘peace be upon him (her)’ — pbuh.
Lihat, misalnya di sini:
* Chapter 12. The Sutra of the One who Prays, Sahih Bukhari, Translated by: Ustadha Aisha Bewley
►Volume 1, Book 9, Number 499: Sahih Bukhari, Translated by Mohsin khan.
* Chapter 61. Book of Jihad and Military Expeditions, Sahih Bukhari Translated by: Ustadha Aisha Bewley
►Volume 4, Book 52, Number 159, Sahih Bukhari Translated by Mohsin Khan.
Untuk keterangan lebih lengkap, Anda dapat merujuk tulisan di link ini (dalam bahasa Inggris): http://salafiaqeedah.blogspot.co.id/2011/12/writing-alaih-salam-with-ahle-bait-by.html
2. Saat bertemu sesama Muslim, misalnya, bukankah kita saling memberi salam? “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barokaatuh”? Nah, salam yang sama kepada tokoh yang baik, meski bukan Nabi, tentunya bukan sebuah masalah. ‘Alaihi salaam (AS) itu artinya ‘salam bagi beliau’.
3. Dalam Al-Qur’an, tokoh yang bukan Nabi, seperti Siti Maryam (ibunda Nabi Isa) dan Nabi Khidir juga dijuluki Allah dengan ‘salam kepadanya’ (‘alaihaa salaam untuk yang wanita atau ‘alaihi salaam untuk yang laki-laki).
Semoga cukup memuaskan.
Moga manfaat selalu….amin
Syukron katsir ya akhi.
Amiin. Terima kasih juga, Brother Wahyudi.
SYUKRON , PAK SYAFIQ BASRI SEMOGA JD ILMU YG BERMANFA’AT…AMIIIN
Ilaahi Yaa Kariiim. Amiin.
Terima kasih Pak Mul.
Amiin ya Man idza a’tha
Wa idzastu’ina a’an
izin copas akhi
Silakan, dengan senang hati…
Sangat Bermanfaat, Terimakasihh..
Bila dgr n baca,sedih n turut menangis sbb…
1) ingatkn dosa masa silam
2) masalah satu masalah hadapi skrg…
Aku ttp berdoa.
maksih smoga kita semua mendapat rahmat dan perlidunganNYA
makazh artikelnya..q zenang membca artikel in membuat hatiq menangiz dan mulai zadar..
semoga jad ladang ibadah..izinkan sy ikut mengamalkan..keberkahan semoga terlimpah pada kita semua. amiin. (saran sebaiknya lukisan sahabat tdk usah digambarkan)
Amiin Yaa Mujieba-s-Saailien.
Semoga doa kita diijabah-Nya.
Terima kasih.
smoga Allah melimpahkan rahmatnya seluas luasnya kepada tuan…..
izin mengamalkan…
Alhamdulillah, tulisan Anda bermanfaat sekali. Saya jadikan rujukan di http://lifeschool.wordpress.com/2013/04/07/dihajar-tuhan/. Terima kasih.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, dan mentautkannya ke tulisan Anda. Semoga Allah saja yang membalasnya.
kata guru ngaji saya sebaik nya foto para shabat” nabi jangan di tayangkan
Tolooong, suara dari video tidak dapat keluar. Kenapa, ya. Saya amat ingin mendengarkannya – Syukron
Waaah.. kerusakan di luar tanggung jawab blogger. Hehehe.. 🙂 Saya kurang tahu persis, tapi mungkin saja setting di PC atau laptop Anda, Teh Mieke.
ijin copy do’anya pak syafiq, terimakasih mudah2an keberkahan tercurah tuk kita semua aamiin..
Silakan, Kang Dadan.
Amiiin… Terima kasih untuk doanya.