Dzikir Sekaligus Tanda Tawakkal


Hanya perlu satu menit untuk membaca:

Meleburlah dalam kehendak Tuhan. 

Doa Nikmat

Alhamdulillah ‘alaa kulli ni’matin kaanat, au hiya kaainah.

Artinya: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat yang telah terjadi ataupun yang sedang dalam proses penciptaan (yang akan datang).

Meleburlah dalam kehendak Tuhan. Misalnya, lewat pengungkapan rasa syukur ini: Segala puji bagi Engkau, Duhai Tuhan, atas nikmat-nikmat yang telah terjadi ataupun yang hendak (akan) Kau berikan. “Alhamdulillah ‘alaa kulli ni’matin kaanat, au hiya kaainah.

Dzikir itu jelas mengandung tekad, sebuah penyerahan diri. Sebuah sikap ‘tawakkal’ kepada Tuhan yang penuh, luber. Kalimat itu menjebol tembok pembatas, mengungkapkan sebuah realitas bahwa kita yakin benar, total, seratus prosen akan adanya rencana kasih sayang Allah yang senantiasa indah. Bukan hanya rencana dan nikmat-nikmat yang telah kita terima (lewat ‘kaanat‘ yang merupakan bentuk  fi’il madhi atau past-tense), melainkan juga pada yang akan kita dapatkan (dalam kalimat doa itu disebut dengan kata, “kaainah“, sebuah kata fi’il mudhori’alias present and future tense).

Dengan kata lain kita sudah “melebur”, menyublim, ke dalam kehendak Allah.

Dzikir (doa) di atas, memang singkat, tapi dalam sekali maknanya. Dzikir yang diajarkan para keluarga  (Ahlulbait) Nabi saw itu, dianjurkan untuk dibaca tujuh (7) kali setiap hari.

Surat 48 - Al-Quran abad 8 atau 9
Potongan kaligrafi Surat 48 – Al-Quran abad 8 atau 9

Baca juga:

  • Doa harian bulan Rajab, Imam Ali Zainal Abidin (klik di sini).

Silakan Beri Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s