
Yang dimaksud Rumi, penderitaan adalah prasyarat kebahagiaan. Jangan gundah karena kepedihan, sebab itu syarat untuk hadirnya kebahagiaan.
Dalam bahasa Kahlil Gibran:
makin dalam derita mengeruk ke dalam jiwa, kian banyak kebahagiaan yang bisa ditampungnya.
“The more sorrow carves into your being the more joy it can contain.”
Pada puisinya yang lain, Rumi menulis seperti ini:
Bekal Hadapi Kesulitan:
Saat orang memukuli permadani,
Pukulan itu bukan untuk si permadani, tapi buat debu-debu di atasnya.Kalau tak tahan digosok, kapan cerminmu akan mengilat?
Kesedihan adalah compang-camping mantel-mantel tua yang melindungi tubuh,
Kelak dicopot…
Tinggal rasa manis
Hasil tempaan keluh-kesah.
Baca juga:
- Mencari Cinta – Rumi