Ini sebuah catatan kecil, ketika menerima sekian banyak ucapan ‘Selamat Ulang Tahun’ kepada saya belum lama ini.
Apa sih bagusnya ulang tahun, kecuali bahwa ia mengingatkan kita pada berkurangnya umur setahun lagi?
Tak banyak yang menarik pada peringatan ulang tahun, atau “ied milad” (atau maulud) diri kita itu, selain bahwa ia menjadi alarm bagi makin rentanya tubuh, kian banyak uban yang bertumbuh, dan semakin dekatnya ‘jatuh tempo’ kontrak kita di dunia yang fana ini.
Tapi, pada tiap peringatan ulang tahun, minimal kita diberitahu adanya teman-teman yang memerhatikan kita, yang ‘care‘, yang ingin berbagi bersama kita dalam mendengarkan ‘alarm‘ itu.
Sebuah saran dari orang bijak mengatakan, hendaknya kita tetap berterimakasih kepada teman yang telah ‘mencolek’ Anda, memberi ucapan indah, sembari ikut mendoakan. Baik juga seandainya kita balas doa mereka dengan doa sejenis, yang barangkali isinya begini: “Semoga Sang Maha Penentu umur kita membalas doa2 Anda dengan yang lebih baik lagi.”