AmpunanMu Lebih Agung dari Dosaku – Doa

Muhammad 20
Lukisan ilustrasi Nabi Muhammad saw (Wikipedia)

Dari sebuah catatan, saya merasa sayang sekali jika doa pendek yang luar biasa ini dilewatkan. Menurut cucu Nabi saw, yang meriwayatkan doa ini, sebaiknya doa pendek ini dipanjatkan setiap usai solat.

– Tentu, sebagaimana doa lainnya, sangat dianjurkan untuk membuka permohonan (doa) ini dengan mambaca ‘solawat‘  kepada Nabi saw.

Allahumma solliy ‘alaa (sayyidina) Muhammad wa aali (sayyidina) Muhammad.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ

  • Allahumma inna maghfirotaka arjaa min ‘amaliy..Ya Allah, sesungguhnya ampunan (maghfirah)-Mu lebih aku andalkan (harapkan) ketimbang amal-amalku.
  •  Wa inna rahmataka awsa’u min dzanbiy..Dan sesungguhnya rahmat-Mu lebih luas dari dosa-dosaku.
  •  Allahumma in(g) kaana dzanbiy ‘indaka ‘adhiiman, fa afwuka a’dhomu min dzanbiy... — Ya Allah, sekiranya dosa-dosaku di sisi-Mu sangat besar, maka sungguh maaf-Mu lebih agung daripada dosa-dosaku.
  • Allahumma in lam akun ahlan an ablugho rahmataka, farohmatuka ahlun an tablughoniy wa tasa’aniy, li annahaa wasi’at kulla syai-in… – Ya Allah, jika aku tak layak merengkuh rahmat-Mu, maka rahmat-Mu sangat pantas merangkulku (dan membantuku), karena ia (rahmat-Mu itu) meliputi segala sesuatu.
  • Birohmatika Yaa Arhamar raahimiin… Dengan rahmat-Mu, Wahai Yang Paling Kasih di antara semua pengasih (maka kabulkanlah permohonanku ini…).

– Wa sollAllahu ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad.

Catatan: pengungkapan sang hamba yang demikian merendah, yang tidak ingin mengandalkan amal-amalnya — karena ia tahu memang tak mungkin mengandalkan amal untuk mencapai ridho Allah dan surga-Nya — merupakan sebuah anjuran yang utama. Menurut ulama, beginilah seharusnya sikap seorang hamba: harus selalu dalam ‘kekuatiran’ bahwa amalnya tidak bisa menjaminnya. Tapi di sini lain, sang hamba harus yakin bahwa Tuhan itu Maha Pengampun dan Maha Pemurah, sehingga sebesar apa pun dosa kepada-Nya pasti akan diampuni (kecuali dosa menyekutukan Tuhan atau syirik).