Ketika Keisha Bertemu Dokter yang Mengoperasinya 15 Tahun Lalu

Pernahkah Anda bayangkan, dokter yang mengoperasi dan menyelamatkan nyawa saat Anda bayi kini ada di depan mata? Di bawah ini cerita pendek tentang Keisha, yang dibawa ibunya menjumpai sang dokter yang menyelamatkan jiwanya 15 tahun silam. Begini kisahnya:

Tiga hari sesudah melahirkan, dokter Devi Galangi diberitahu bahwa anaknya mengalami hernia diafragma, yakni adanya semacam “lubang” pada organ yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Waktu itu usia bayinya baru 3 hari. Masih merah, dan sangat fragile. Namanya Keisha. Akibat hernia diafragma itu organ lambung dan ususnya naik ke atas, mendesak jantung dan paru-paru yg ada dalam rongga dadanya, sehingga dikuatirkan dapat mengancam nyawanya.

Syukur alhamdulillah, operasi berjalan lancar.

Meski Keisha harus terus dimonitor, tapi berkat perhatian sang ibu, Keshia terus tumbuh menjadi anak yg sehat. Dia lincah dan pintar pula. Kini Keisha sudah jadi gadis cantik berusia 15 tahun.

Tidak diduga, Minggu siang (17 September 2023) lalu Devi ketemu dengan dokter Alexandra, ahli bedah anak yang mengoperasi Keisha 15 tahun silam. Saat itu, Alex yang juga alumnus FK Unpad, ikut acara reuni di villa Dr. Hasmoro, Pasir Muncang, Caringin, Bogor itu. Acara itu dihadiri 100-an orang, termasuk saya yang nulis ini.

Pada awalnya adalah Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, dr. Lia Gardenia Partakusumah yang menjadi penyebab pertemuan itu. Awalnya begitu Devi (sang ibu) mendengar pembawa acara menyebut nama dr. Alexandra , ahli bedah anak RSAB Harapan Kita, ia langsung bicara dengan dr. Lia. Maka Ketua IKA FK Unpad itu langsung menjelaskan tentang dr. Alex yang lama dikenalnya. Akhirnya, dr. Lia minta mereka maju ke depan untuk saling bertemu, disaksikan pada peserta reuni yang lain. Lia juga lah yang mendorong Keisha yang tadinya malu-malu, untuk maju ke depan, menemani ibunya.

Ketua IKA FK Unpad, dr. Lia Gardenia Partakusumah di acara reuni FKUP, 17 Sept 2023

Maka, bertemulah Devi yang lulusan FK Unpad dan bekerja di RS Hermina Galaxy (Bekasi) dengan dokter Alexandra.

Ketika maju ke depan, Devi bercerita pada Alex, rekan sejawatnya itu, lalu dan menunjukkan si cantik Keisha pada Alex. Devi hendak mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih pada sang dokter bedah anak itu.

Cerita ini juga dimuat di Instagram berikut (klik di sini).

Dokter Alexandra (tengah) bersama rekan-rekan dokternya saat reuni, 17 September 2023.

Sedikit tentang Hernia Diafragma.

Belum ada data berapa sering hernia diafragma bawaan lahir (congenital diaphragmatic hernia, CDH) di Indonesia, tetapi data di AS menunjukkan bahwa CDH ditemukan pada 1 dari 3.000 bayi baru lahir, dan lebih sering banyak terjadi pada bayi laki-laki.

Spellar et al. (2023) menulis di papernya bahwa insidensi CDH diperkirakan berjumlah antara 0,8 sampai 5 di antara 10.000 kelahiran. (Cek artikel Spellar et al. di sini).


Di samping CDH (seperti yang terjadi pada Keisha), ada pula jenis hernia diafragma lain yg terjadi misalnya akibat kecelakaan. Jenis “acquired diaphragmatic hernia” (ADH) ini jumlahnya mencapai 0,8-3,6% penderita yg mengalami trauma tumpul, misalnya akibat pukulan (atau kecelakaan) atau luka tajam akibat sesuatu yang menembus dada dan perut.

Meski jarang, tapi ADH bisa menyebabkan organ saluran pencernaan terjepit atau tercekik (strangulation) sehingga mengancam nyawa penderitanya. Angka kematiannya mencapai hingga 31%.
(Spellar et al, 2023). Oleh karena itu diagnosis yang tepat dan tindakan cepat harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.