Orang Soleh dan Perawat
Syahdan suatu waktu, ulama ternama Allamah Sayed (atau Sayid) Muhammad Husayn Thabathabai, (1903-1981) penulis kitab Tafsir al Mizan, di rumah sakit karena menderita suatu penyakit (yang kelak “menyebabkan” beliau meninggal dunia).
Beliau dikenal sebagai satu dari sedikit ulama terbaik, mungkin paling saleh, pada zamannya, seorang sufi sekaligus filosof, ahli tafsir dan hadis. Kitab Tafsir karyanya, Al-Mizan, yang penulisannya memakan waktu puluhan tahun (antara tahun 1954 and 1972) dikenal di dunia Arab sebagai buku “Tafsir al-Quran yang menginterpretasikan al-Quran dengan (melalui) ayat Qur’an juga.”
Penulis puluhan buku yang pernah belajar di Najaf, Iraq, ini pernah berdialog dengan professor Henry Corbin (1903-1978). Hasil diskusi dengan filosof, theologian dan guru besar Islamic studies dari Ecole University, Perancis, itu ditulis dalam sebuah buku tebal yang diterjemahkan ke beberapa bahasa. (Lebih jauh tentang Henry Corbin dan Thabathabai bisa juga dibaca di sini.)
Henry Corbin pernah menjadi murid teolog Kristen, Karl Barth. Pengagum pemikiran filsafat Martin Heidegger itu juga pernah belajar pada sarjana Katolik terkemuka yang mendalami Qur’an, Louis Massignon (wafat 1962). Menguasai bahasa Arab, Persia, Turki, dan Sanskerta, Corbin bekerja untuk membantu Massignon menelusuri teks-teks Yunani dalam banyak kitab klasik Muslim masa lalu, antara lain pada karya-karya Ibnu Sina. (Baca juga tentang Corbin di sini.)
Seorang perawat wanita yang merawatnya berkata kepada Sayid Thabathabai, “Tuan yang mulia, saya berharap Anda sudi mendoakan saya dalam solat Anda, khususnya solat malam Anda.”
Thabathabai balik bertanya, “Apakah Anda pernah ‘begadang’ satu malam karena merawat orang sakit yang menderita?”
Perawat itu menjawab, “Ya hal itu sering, dan berkali-kali (saya lakukan).”
Beliau pun menimpali, ” Apakah Anda mau menukar pahala semua solatku sepanjang hidupku dengan pahala begadangmu untuk merawat orang sakit pada malam-malam itu?”
Tautan video 6 menitan ini berisi puisi Henri Corbin yang diambil dari Rumi. Isinya sangat universal, merupakan pengejawantahan Cinta Tuhan kepada hamba-Nya. Simaklah: musik nan syahdu dan teduh mengiringi kata-kata indah penuh makna dalam slide foto-foto yang sebagian di antaranya mungkin diambil dari Indonesia.
Baca juga: