Doa Mustajab ketika Terdesak, dari Cucu Nabi saw. >> Simak artinya di bawah.
Imam Ali Zainal Abidin as, cucu baginda Nabi saw, menasihati putranya: “Wahai Ananda, jika ada di antara kalian yang ditimpa musibah atau sedang menghadapi kesulitan, maka berwudhulah, kemudian solat dua atau empat rakaat, lalu lantunkanlah munajat ini. Sesungguhnya, tidak ada yang menyampaikan permohonan ini kecuali Tuhan akan mengabulkannya, inshaAllah.”
Ini bunyi doanya:
Yaa maudhi’aa kulli shakwaa,
Wa Yaa saami’aa kulli, najwaa,
Wa Yaa shaahida kulli malaa-in,
Wa Yaa ‘aalima kulli khofiyyatin,
Wa Yaa daafi’aa kulli maa yashaa min baliyyatin,
Yaa Kholiila Ibrahiima,
Wa Yaa najiyya Muusa,
Wa Yaa Mustofiyya Muhammadin (sallAllahu ‘alaihi wa ‘alaa aalih),
Ad-‘uuka du’aa-a man-ish-taddat faaqotuh,
Wa qollat hiilatuh,
Wa dho’ufat quwwatuh,
Du’aa al-ghoriib, alghoriiq, al-mudl-thtorri,
Al-ladziiy laa yajidu likash-fi maa huwa fiihi illa anta,
Yaa Ar-hamar Raahimiin.
Artinya (kurang lebih):
- Yaa maudhi’aa kulli shakwaa: Wahai Tempat mengadu semua kegundahan.
- Wa Yaa saami’aa kulli, najwaa: Wahai Yang Maha mendengarkan semua harapan.
- Wa Yaa shaahida kulli malaa-in: Wahai Yang menyaksikan semua manusia/makhluk.
- Wa Yaa ‘aalima kulli khofiyyatin: Duhai Yang Maha mengetahui semua kekuatiran.
- Wa Yaa daafi’aa kulli maa yashaa min baliyyatin,
- Yaa Kholiila Ibrahiima: Wahai kekasih Ibrahim.
- Wa Yaa najiyya Muusa: Wahai Yang meloloskan Musa (dari kejaran Fira’un).
- Wa Yaa Mustofiyya Muhammadin (s.a.w.a): Wahai Yang Mengistimewakan pemilihan Muhammad (saw).
- Ad-‘uuka du’aa-a man-ish-taddat faaqotuh: Daku memanggil-Mu dengan panggilan orang yang begitu besar desakan kebutuhannya.
- Wa qollat hiilatuh: Dan sedikit (kecil) sekali kemampuannya.
- Wa dho’ufat quwwatuh: melemah kekuatannya.
- Du’aa al-ghoriib, alghoriiq, al-mudl-thtorri: Panggilan (doa) mereka yang terasing…
- Al-ladziiy laa yajidu likash-fi maa huwa fiihi illa anta: Yang tidak mendapatkan pelepas kesulitan dan masalah yang dihadapinya kecuali (dari) Engkau.
- Yaa Ar-hamar Raahimiin: Duhai Yang Paling Pengasih di antara semua yang menyayangi.
* Sumber: Mafatih al-Jinan.