Siapkan sapu tangan atau tissue…

Duduklah secara santai, ajaklah keluarga Anda menonton (sambil mengambil pelajaran dari) film cakep ini. Saya jamin Anda akan ‘terpaku’, dan menikmatinya. Siapkan kopi atau teh, penganan kecil (jika mau), dan… saputangan atau tissue. Sebab banyak yang meneteskan air mata saat menonton film ini.
Berdurasi dua jam 42 menit, film bagus kisah Nabi Muhammad saw ini, alhamdulillah, sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Mengambil setting saat Muhammad (saw) kecil pada abad enam Masehi, film kolosal “Muhammad the Messenger of God,” ini memiliki teknik yang piawai, tidak kalah dibanding film-film Hollywood. Dengan sejarah yang merujuk pada Al-Qur’an dan riwayat yang ma’ruf di kalangan ulama Muslimin di dunia, sinematografi-nya digambarkan secara sangat apik.
(Perhatikan misalnya, saat pasukan gajah (merujuk pada Surat “Al-Fiil”) raja Abrahah dihujani batu-batu dari langit yang dibawa burung ababil.)


Dialog-dialog yang ada pada karya Majid Majidi ini juga telah memperkaya pemahaman kita tentang sirah (sejarah) “makhluk termulia di alam semesta” itu. Wajah Nabi Muhammad (saw) saat kecil juga tidak pernah diperlihatkan.
Itu saja sedikit ‘resensi’ dari saya. Selamat menikmati.
Ada juga film yang sama, diunggah oleh akun berbeda dalam tiga bagian (masing-masing sekitar satu jam). Silakan simak di bawah:
Bagian 1:
Bagian 2:
Bagian 3:
Semoga bermanfaat. Banyak-banyaklah bersolawat.
Allahumma solliy ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad.
Reblogged this on Bayt al-Hikmah Institute.