Taati Pemimpin Walau Ia Berdosa?


Sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube ini cukup mencengangkan…

Diunggah oleh Diwan AlMulla (milik Muhammad Al-Mulla), di antara beberapa video yang ada dalam akun YouTube-nya, terdapat sebuah wawancara yang membuat penonton mengerenyitkan dahi.

Ar-Raies - Saudi
Syekh Ar-Raies dalam wawancara dengan Al-Mulla.

Judul videonya: “Dengarkan dan Taati Pemimpin Meski ia Memecuti Punggungmu dan Mengambil Hartamu.” Dalam bahasa Arab ini judulnya:

تسمع وتطيع للأمير وإن جلد ظهرك وأخذ مالك | الشيخ د. عبدالعزيز الريس

Di dalam video sepanjang satu jam yang diunggah pada 30 Oktober itu, AlMulla mewawancarai ulama Arab Saudi Syekh Dr. Abdul Aziz Ar-Raies (عبدالعزيز الريس), yang menjelaskan, bahwa sesuai dengan ketentuan dalam hadis Nabi saw, ‘orang harus tetap mendengarkan dan mentaati pemimpinnya (beliau menyebutnya, ‘Amir’, dan dalam video lain disebut dengan ‘Wali Al-Amr’, Raja, atau Hakim), walau pun sang pemimpin memukuli punggungmu dan mengambil hartamu.’ (Sumber hadisnya ada di bawah).

Berhubung videonya panjang (satu jam), maka kita meletakkannya di bawah — guna membantu mereka yang ingin menyimak secara utuh. Sementara itu, untuk memudahkan pembaca, berikut ini potongan video itu (dengan durasi 1,5 menitan):

Pada bagian ini Al-Mulla membacakan pertanyaan penonton kepada Syekh Ar-Raies, tentang ketentuan bahwa kita harus menuruti pemimpin, meski pun ia secara terang-terangan berzina dan minum khamar (alkohol) dalam tempo setengah jam setiap hari?

Apa yang disampaikan Syekh Ar-Raies dalam jawabannya? Dalam potongan video satu setengah menit, ini di antara yang beliau jelaskan:

Tidak ada satu pun yang membantah. Kalimat itu benar secara ilmiah dan syariat (syar’i). Tidak satu pun dari ulama salafi yang menolaknya, mulai dari Ibn Baz, Al-Utsaimin, Al-Albani, Al-Fauzan (semua tidak ada yang membantahnya). Juga tidak ada satu pun ulama Ahlus Sunnah, tidak ada satu pun yang membantahnya. Ulama Sunni semuanya meriwayatkannya. Dan saya bersikukuh dengan hal ini… Maka dari itu, mantablah dengan urusan ini. bersabarlah dengan itu, dan itu adalah akidah.

[Memang dalam penjelasannya, Syekh Ar-Raies mengaitkan masalah itu dengan urusan lain seperti status Al-Quran di mata sebagian Muslimin, dan sebagainya. Tetapi, kita tidak hendak membincangkan topik lain di sini, karena perkara-perkara itu membutuhkan pembahasan yang panjang.]

Kemudian, pada bagian lain Syekh Ar-Raies mengatakan:

Syekh Al-Utsaimin mengatakan dan itu ada di YouTube (saya, Ar-Raies, mengutipnya), kata Al-Utsaimin: “jika engkau dalam jihad, dan pemimpin berzina setiap hari di kemahnya, maka kalian tetap wajib ikut berjihad dengannya. Demikian dikatakan Ibn Al-Utsaimin. Bahkan beliau mengatakan, (tetap harus taat) meskipun ia (pemimpin itu) berzina dan ‘yaluuth (melakukan sodomi, sebagaimana umat Nabi Luth).”

Jawaban di atas dapat juga disimak pada menit 12: 53 dalam video di bawah. 

Wawancara oleh Al-Mulla (ditayangkan 30 Oktober 2019) itu selengkapnya dapat dilihat dalam kanal YouTube berikut ini, dengan durasi satu jam. Jika tidak sempat menyimak sejak awal, cukup perhatikan menit ke 11;45 sampai dengan menit ke-13;15, yang potongannya kita copy di atas:

 

 

Inilah di antara hadis yang dijadikan dasar oleh Syekh Ar-Raies di atas:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (saw) bersabda:

« يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».

“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen.) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen.). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “

Kemudian dikatakan, Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

Beliau (saw) menjawab, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim No. 1847). [Silakan rujuk juga pada portal hadis ini].

Terkait dengan penjelasan Ar-Raies itu, muncul reaksi yang menentangnya. Satu di antaranya adalah yang ditayangkan dalam YouTube (berdurasi satu menit) ini yang mempertanyakan (dengan memberi tulisan berhuruf merah), “(Masihkah kita harus taat) pada pemimpin, hakim, raja atau pemimpin negara, muncul di televisi, berzina dan minum (khamar), maka bagaimana secara syariat?” (Di situ disebutkan) “Kalian di belakangnya, tanpa menyebut namanya, mengingatkan bahwa zina (dll) itu dosa… karena yang penting orang-orang bersatu di belakang Wali Al-Amr.” 

Ar-Raies 2
Mesti taat pemimpin sekalipun ia pendosa: Syekh Ar-Raies.

Di bawah video itu, pengunggah yang rupanya berasal dari Mesir itu, mengutip perkataan Imam Al-Ghazzali (rahimahullah) yang mengatakan: “Sesungguhnya kerusakan (fasidnya) rakyat berada (tergantung) pada kerusakan (fasidnya) raja (pemimpin), dan rusaknya pemimpin bergantung pada rusaknya ulama.

ول الغزالي محمد الغزالي عليه رحمة الله: إنما فسدت الرعية بفساد الملوك وفساد الملوك بفساد العلماء ،فلولا القضاة السوء والعلماء السوء لقل فساد الملوك خوفاً من إنكارهم.

 

 

Bantahan lain datang dari seorang Arab lainnya, yang sangat keberatan dengan ucapan Syekh Ar-Raies di atas. Dalam video berdurasi 18 menit yang diunggah pada 4 November 2019 itu di bawah ini, secara keras pembicara Dr. Abdul Aziz Al-Khuzruj Al-Anshori  (عبدالعزيز الخزرج الأنصاري) dengan akun bahasa Arab (قناة المجتمع) menertawakan dan menghina secara keras, bagaimana mungkin kita harus taat pada Wali al-Amr (pemimpin) yang melakukan dosa-dosa, seperti zina dan sodomi?

 

 

Simak juga:

Silakan Beri Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s