Sudah lama banyak yang menyatakan bahwa ideologi yang diadopsi organisasi teroris ISIS (atau dikenal dalam bahasa Arab dengan istilah ‘Daesh’) berasal dari ajaran Salafi (atau Wahhabi).
Kini, pernyataan itu diakui oleh ulama besar Salafi, Syekh Adel Al-Kibani, yang juga mantan Imam Masjidil Haram Mekah, sebagaimana disampaikannya dalam wawancara dalam video ini:
Awalnya banyak orang yang tahu tentang ini gara-gara Tweet Ulil Absar Abdala, 5 Juli 2016 lalu (lihat link-nya di sini: https://twitter.com/ulil/status/750223292020252674).
Setelah melakukan verifikasi, ternyata kita bisa melihat langsung pernyataan sang Syekh tersebut di video (yang dipublikasikan pada 16 Januari 2016) di atas. Melalui wawancara di program TV MBC Dubai itu, Syekh Al-Kibani mengakui hal itu.

Pengakuan jujur ini penting untuk disimak, khususnya bagi kita orang Indonesia, agar lebih waspada mengenai hal itu – terutama mengingat makin maraknya peristiwa bom bunuh diri yang banyak terjadi di Indonesia (Solo) dan banyak negara di dunia belakangan ini.
Kata Kibani, intelijen tidak membuat sesuatu yang baru. Mereka memanfaatkan ide yang sudah lebih dulu ada. ISIS (Daesh, dalam istilah yang dipakai Al-Kibani) mengadopsi pemikiran Salafi. Bukanlah pemikiran Ikhwanul Muslimin, Qutbisme (mungkin ia merujuk Muhammad Qutub, atau abangnya, Sayid Qutb tokoh-tokoh utama Ikhwanul Muslimin), Sufism atau Asy’ari (yang menjadi rujukan mereka). “Tetapi mereka mengambil apa tertulis di dalam buku-buku kita, dari prinsip-prinsip yang kita (Salafi) pakai,” kata Kibani.
Berikut ini teks di bawah video itu (dalam bahasa Inggris):
In a TV appearance, Sheikh Adel AlKilbani, former Imam of the Grand Mosque in Mecca, is asked to comment about some of his statements about Daesh. Explaining how it is a result of Islamic revivalism, he adds that Daesh follows the same Salafist approach that is adopted in Saudi Arabia, and that there are only some differences regarding how to punish those who contravene the Shari’a.
Leading Saudi Cleric: Daesh ISIS have the same beliefs as we do
MBC (Dubai), 22nd January 2016.