REZEKI (rejeki) adalah kata yang maknanya lebih tinggi dari apa yang disangka banyak orang.
Tahukah kamu bahwa solat yang engkau laksanakan itu rejeki dari Allah, mengingat banyaknya orang tidak melaksanakan solat?
Zikir yang kamu baca pagi dan sore, adalah rezeki. Termasuk ketika kamu tidur lalu terbangun sendiri, juga merupakan rezeki, karena sebagian orang tidak bangun (lagi) saat itu. Tentu saja, identik dengan zikir adalah Doa. Demikian juga doa dari anak-anak bagi orangtuanya, merupakan rejeki, sebuah kenikmatan, yang sungguh agung.
Ketika kamu menghadapi cobaan, lalu Allah memberimu kesabaran, sehingga kamu menutup mata dari cobaan. Kesabaran itulah rezeki.
Ketika kamu membawakan segelas air minum ke hadapan orangtuamu di rumah, kesempatan berbakti ini merupakan sebuah rezeki.
Terkadang dalam solat perhatianmu bercabang. Lalu kamu kembali pada dirimu dan melaksanakan solat dengan khusyu’. Perhatian khusyu’ itu merupakan rezeki.
Ketika kamu ingat pada pada orang-orang saleh, pada Imam Mahdi (dan merindukan kemunculannya), lalu mengucapkan salam kepadanya. Kerinduan hatimu itu adalah rezeki yang nyata.
Rezeki solihin (orang-orang saleh) bukanlah mobil atau gaji. Rezeki berupa harta benda ialah yang Tuhan berikan kepada semua orang. Sedangkan rezeki solihin adalah yang Allah berikan kepada para kekasih-Nya saja.
Ya Allah, Engkau telah baguskan fisikku, maka perindahlah akhlakku.
- Terima kasih kepada Ust. Ali Bafaqih, yang menyebarkan ini dari kutipan Syekh Hasan Zadeh Amuli.