9 Langkah Membuat CV yang Efektif


Bagaimana cara membuat CV (Riwayat Hidup) yang efektif?

Dari obrolan dengan para pencari kerja (termasuk mahasiswa yang baru lulus) dan manager di bagian HRD (atau Personalia), kita bisa mencatat adanya concerns pada dua hal:

  • Manager HRD sering sulit menemukan orang yang cocok untuk lowongan (vacancy) yang ada di perusahaan mereka, atau yang sedang dibutuhkan client mereka.
  • Sementara itu pencari kerja banyak yang merasa sulit membuat CV yang ‘jitu’, CV yang efektif agar dapat terpilih mengisi lowongan yang ada; atau setidaknya bisa menarik minat Manager HRD supaya memanggil pelamar untuk diwawancarai.
Best & Worst Jobs di AS, 2015; berdasarkan gaji, tingkat stress, lingkungan kerja, dsb. Sumber: http://www.careerproplus.com/blog/2015-jobs-whats-hot-and-whats-not/
Best & Worst Jobs di AS, 2015; berdasarkan gaji, tingkat stress, lingkungan kerja, dsb. Sumber: CarrerPro

Banyak ahli memberikan berbagai tips mengenai metode pembuatan CV yang baik, agar Anda bisa menggaet perhatian perusahaan tempat Anda melamar. Di bawah ini sembilan (9) langkah yang penting sebagai tips bagi Anda yang sedang mencari kerja:

  1. Buatlah CV seringkas mungkin; karena manager HRD yang Anda tuju sangat sibuk, dan mungkin saja menerima ratusan lamaran, sehingga tidak punya waktu untuk membaca CV yang panjang dan bertele-tele.
  2. Maka yang penting di dalam CV, ya, sangat penting sekali, adalah menuliskan segala prestasi, achievements (capaian), pujian, rewards, penghargaan, dsb, yang menunjukkan bahwa kita adalah seorang yang ‘istimewa’, sehingga pantas untuk diterima bekerja, atau minimal pantas dipanggil (diberi kesempatan) untuk interview. Cantumkan angka-angka dan data: berapa yang berhasil dijual, berapa keuntungan Anda sumbangkan kepada perusahaan;  karya apa yang pernah dapat penghargaan, apa saja kegiatan yang patut dibanggakan yang pernah dilakukan, dsb.
  3. Nomor dua (2) di atas itu penting. Sekaligus itu untuk membedakan bahwa yang ditulis di CV bukan ‘job description’, melainkan capaian-capaian yang Anda pernah dapatkan, pujian (meski pun hanya lisan) dari atasan atau perusahaan, atau Ketua RW dan Pak Lurah, boleh juga ditulis asalkan relevan. Jadi, bila Anda seorang ‘sales’ hendaknya jangan menulis keterangan job description (seperti ‘menjual produk ini dan itu; menawarkan produk atau jasa pada calon konsumen, dsb); tetapi tulislah, misalnya: berhasil menjual 100 unit dalam sebulan; pernah mendapatkan predikat (pujian) sebagai ‘the best salesman’ pada tahun 2012, atau ‘best employee’; satu-satunya sales person yang pernah dikirim ke Jepang karena prestasi melebihi target, dsb.
  4. Buatlah beberapa versi CV. Seseorang bisa punya beberapa minat bekerja. Yang memberi contoh CV ini kepada Anda (sba) punya belasan jenis CV, tergantung jenis pekerjaan dan perusahaan yang dituju. Misal, ketika melamar sebagai dosen, seorang akan menuliskan riwayat (experience) yang berkaitan dnegan pengalaman belajar-mengajar. Tapi ketika ia melamar sebagai Manager Marketing, maka pengalaman sebagai marketing atau sales menjadi pokok bahasan (sedang keterangan soal belajar-mengajar itu ditiadakan atau ditulis singkat saja).
  5. CV bukan keterangan pribadi; jadi tidak perlu memberi keterangan riwayat SD, SMP, dan sebagainya. Tidak perlu memberi penjelasan status (single, menikah, dsb; ini bukan cari jodoh); tidak perlu menulis agama (kecuali diminta).
  6. Tidak perlu menulis alamat lengkap rumah Anda, cukup nomor telepon dan email yang bisa dikontak (plus akun Twitter, Facebook dan Linkedin kalau ada). Keterangan itu semua nanti saja diisi, kalau sudah diterima bekerja di situ.
  7. Dianjurkan menuliskan akun Media Sosial di dalam CV. Tetapi hati-hati dengan itu, sebab sekarang ini mudah sekali mengecek calon karyawan di situ Media Sosial. Jika Twitter Anda berisi tweets yang gak serius, atau kasar dan Facebook Anda kacau, maka jangan menuliskannya di sini. Tapi ingat juga, mereka (HRD Manager perusahaan yang Anda lamar) itu juga bisa dengan mudah mencari keterangan tentang Anda di Google. Sekarang ini jaman transparan; semua orang bisa mencari tahu tentang orang lain (atau perusahaan) dengan sangat mudah. Kalau gak percaya, coba saja ketik nama Anda atau nama perusahaan Anda di ‘Google Search’; mungkin Anda bisa heran, betapa banyak informasi mengenai Anda (atau perusahaan Anda) di situ.
  8. Tujuan menulis CV adalah untuk meraih perhatian agar bisa diudang untuk wawancara calon boss. Ingat: ini dibuat agar bisa diundang untuk wawancara, bukan agar diterima bekerja.
  9. Urusan di dalam wawancara sendiri (agar diterima bekerja), ada lagi yang harus dipelajari. Yakni teknik meghadapi interview dalam melamar kerja. Maka sekali lagi perlu ditekankan, CV ini hanya agar Anda dipanggil untuk interview.

Semoga bermanfaat.

Contoh CV yang baik: ringkas dan jitu. Sumber: Pak Teacher.
Contoh CV yang baik: ringkas dan jitu. Sumber: Pak Teacher.

4 thoughts on “9 Langkah Membuat CV yang Efektif

  1. Terimakasih telah membuat post ini pak, sungguh bermanfaat apalagi untuk saya yang mash berstatus sebagai mahasiswa. Akan saya terapkan tips dari bapak.

Silakan Beri Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s