Zionis Senang Jika Sunni dan Syiah Berseteru.

Pada Jumat 15 Mei 2015 lalu, tokoh Sunni kenamaan Syria Syekh Ma’mun Rahmat, menyampaikan khutbah yang beda dari biasanya. Imam dan Khatib Masjid Jami’ Umawi, di Damaskus, ibukota Syria (Suriah) itu mengecam keras penguasa negara-negara Teluk yang mengadu domba dan memecahbelah umat Islam.
Sambil mengritik Wahabi yang disponsori negara Arab Saudi, Syekh Ma’mun mengatakan bahwa akibat perpecahan dalam Islam kini justeru kaum Zionis Israel mengeruk keuntungan. “Akibat itu semua, kaum Zionis itu kini justru senang, tenang, damai dan nyaman,” katanya, “Dan serangan kepada Yaman oleh Saudi itu sama persis dengan serangan Zionist Israel kepada penduduk Gaza (di Palestina).”
Saksikan video 3,5 menit dari bagian khutbah Syekh Ma’mun ini:
Mengutip hadis Nabi Saw, Syekh Ma’mun mengatakan: menurut hadis yang diriwayatkan Abu Dawud , Nabi saw bersabda, “Tidak termasuk golongan kami mereka yang menyeru kepada fanatisme (ashobiyyah).”
Masjid Umawi di Damaskus punya sejarah panjang. Pernah menjadi gereja Kathedral, pengunjung ke Masjid itu bisa menyaksikan adanya tulisan Yunani kuno yang posisinya terbalik di dinding masjid. Sebelum menjadi cathedral, ia pernah menjadi kuil Romawi untuk Dewa Jupiter. Sebelum itu, menurut Wikipedia, tempat itu juga pernah menjadi kuil untuk Hadad-Ramman, Dewa Petir Aramian. Semua batu-batuan kuno itu berada di bawah dan sekitar Anda, saat Anda berdiri di tengah ruangan solat. Berlokasi di bagian kota tua Damaskus, masjid ini termasuk salah satu masjid terbesar dan tertua di dunia. Sesudah penaklukan Damaskus oleh orang-orang Arab (tahun 634 M), masjid itu dibangun di atas lokasi gereja Kristen yang didedikasikan kepada John the Baptist (Nabi Yahya?). Legenda yang ada mengatakan bahwa tempat bersejarah itu menyimpan kepala John the Baptist.
Untuk khutbah selengkapnya dapat disimak pada Youtube ini, khususnya di bagian menit ke-15 dan seterusnya.
خطبة الجمعة في جامع بني أمية الكبير بتاريخ 15 أيار 2015 للشيخ مأمون رحمة
Syekh Ma’mun mengecam para penguasa Negara-negara Teluk (Arab Saudi dan negara-negara GCC lainnya) yang berusaha mempropagandakan bahwa kelompok pejuang Hizbullah (Lebanon) dan Muslimin penganut Syiah seolah-olah merupakan sesuatu ‘asing’ di tanah Arab dan Dunia Islam. Tidak benar, katanya. Justru, “Hizbullah dan Syiah memiliki akar yang kuat, sejarah yang jelas di tanah Arab dan Dunia Islam,” kata Ma’mun. Para penguasa Negara-negara Arab Teluk menakut-nakuti bangsa Arab dan umat Islam terhadap bahaya penyebaran Syiah. Begitu klaim mereka. Padahal klaim itu tidak dapat diterima dari tiga sudut pandang, yakni secara rasional, agama, maupun secara moral.
Di bagian lain video itu, Ma’mun menjelaskan bahwa, perang yang dilakukan Saudi dan Pasukan Koalisinya terhadap Yaman sama persis dengan perang Zionis terhadap Gaza.
Baca juga: