Jika cahaya ada dalam dirimu, engkau kan menemukan jalan (kembali) ke ‘rumah’-mu.
Begitu kata Rumi, dalam syairnya. Tentu saja sekali lagi ia bicara mengenai ‘rumah abadi’, ketika ruh kita kembali ke ‘rumah’-nya, yakni ke hadiran Sang Maha Pencipta.
Ini sejalan dengan apa yang dikatakan Rumi dalam syairnya berikut ini, yang intinya berpesan agar, janganlah kita berputus asa. “Wahai jiwa (hati), janganlah putus harapan. Keajaiban muncul melalui hal-hal yang tidak tampak (the invisible).”
Rumi paham rupanya, kebanyakan manusia sering hanya mengandalkan apa yang dilihatnya, sedangkan Tuhan sering memunculkan rahasia, keajaiban-keajaiban, dari yang tidak kasat mata. Cahaya Tuhan juga dapat ditemukan melalui ‘jalan’ yang rahasia — mungkin aneh (ajaib) bagi kita — tapi, sejauh manusia dapat menyingkapkan tabir ‘ego’-nya, maka jiwa (hati)-nya akan menemukan keajaiban munculnya cahaya Ilahi itu.
Baca juga: Mencari Cinta – Rumi
Membaca Rumi memang menyejukkan hati. Terimakasih atas tulisannya
Benar, Rumi membawa suasana hati menjadi kian sejuk. Dan mencerahkan jiwa. Terima kasih kembali.