Mencari Cinta Rumi


Screenshot_2014-08-21-00-47-25-1Menarik untuk mengaji resep Jalaluddin Rumi berikut ini:

“Tugasmu bukanlah menemukan cinta; tapi sepenuhnya mencari dan menemukan segala tembok penghalang (bagimu untuk mendapatkan) cinta yang engkau bangun di dalam dirimu,” kata Rumi.

Di sini rupanya Rumi bicara tentang cinta kepada atau dari Allah SWT. Ia hendak mengajarkan bahwa “ego” manusia-lah yang menyebabkan munculnya tabir (barrier) yg menghalangi ‘cahaya’ Tuhan  dari seorang hamba.

Sejalan dengan itu, ada pula kata-kata Rumi yang lain, yang mengatakan, “Jangan pernah merasa kesepian; Seluruh alam-semesta (sebenarnya) ada dalam diri (hati)-mu.” — Do not feel loneley, the entire universe is inside you.

Hal ini juga paralel dengan sebuah hadis, yang berpesan bahwa, ‘Hanya hati orang beriman yang bisa ‘mewadahi’ atau ‘menampung’ (cinta) Allah’. Dan kita tahu alam semesta tiada artinya dibanding kebesaran Ilahi.

Empat Penjara Manusia

Membaca hal itu, seorang kawan, Ir.Abdi M Soeherman, menukas bahwa ia ingat pesan yang pernah ditulis Ali Shariati mengenai empat penjara manusia, yakni: penjara alam (nature, geografi), penjara sejarah (history), penjara masyarakat (society) dan, yang paling berat, adalah penjara ‘ego’-nya sendiri (self).

“Kita dapat lepas dari penjara pertama dengan cara memperoleh pengetahuan sains dan teknologi, dan kita dapat bebas dari penjara kedua ketika kita dapat memahami bagaimana kekuatan-kekuatan sejarah bekerja,” kata Kang Abdi. Kemudian, jalan pembebasan dari penjara ketiga (masyarakat) hanya melalui revolusi ideologi. [Saya pikir, barangkali maksudnya semacam revolusi sosial, atau semacam ‘revolusi mental’ (?)].

Adapun tentang ‘penjara ego’ itu, berada dalam diri kita sendiri, dan terdiri dari unsur-unsur baik dan buruk. Oleh karena itu, kita harus mampu mengenali semua unsur itu, dan membebaskan diri kita dari hal–hal yang buruk — sehingga kita terbebaskan dari penjara diri (ego) tadi.

Berikut beberapa mutiara kata dari puisi Rumi yang lain (silakan klik halaman lainnya dengan ‘tag’ nama Rumi).

Pada bagian syairnya yang lain, Rumi mengatakan, “carilah dirimu dulu, agar nanti engkau dapat menemukan Aku”. Ini agaknya sejalan dengan yang di atas, bahwa carilah Tuhan dalam dirimu. Barang siapa mengerti jati dirinya, ia mengerti Tuhan-nya.

IMG-20141219-WA0054

4 thoughts on “Mencari Cinta Rumi

  1. Sayang kalau hanya disimpan di sini. Saya bagikan lagi di wall saya, ya. Terima kasih banyak, Dik Syafiq

    Like

  2. thanks Dari: sembrani Kepada: asgf_2001@yahoo.com Dikirim: Rabu, 7 Januari 2015 8:23 Judul: [New post] Mencari Cinta Rumi #yiv1846812128 a:hover {color:red;}#yiv1846812128 a {text-decoration:none;color:#0088cc;}#yiv1846812128 a.yiv1846812128primaryactionlink:link, #yiv1846812128 a.yiv1846812128primaryactionlink:visited {background-color:#2585B2;color:#fff;}#yiv1846812128 a.yiv1846812128primaryactionlink:hover, #yiv1846812128 a.yiv1846812128primaryactionlink:active {background-color:#11729E;color:#fff;}#yiv1846812128 WordPress.com | Syafiq Basri posted: “Menarik untuk mengaji resep Jalaluddin Rumi berikut ini:”Tugasmu bukanlah menemukan cinta; tapi sepenuhnya mencari dan menemukan segala tembok penghalang (bagimu untuk mendapatkan) cinta yang engkau bangun di dalam dirimu,” kata Rumi.Di sini rupanya R” | |

    Like

Leave a reply to Umar Habsyi Cancel reply