7 Langkah Sukses


Berbagai resep sukses sudah ditulis orang. Ini sebuah resep ringkas, mencakup tujuh (7) langkah yang kelihatannya cukup masuk akal:

1. Punya sikap positif: attitude yang benar akan membedakan mereka yg meraih sukses atau gagal. Bergaul dengan orang-orang yang mendukung kesuksesan Anda; fokuslah pada yang positif; lihat sisi baiknya pada setiap orang, jangan melihat kekurangan (negatif)-nya;  lalu miliki antusiasme yang tinggi.

Nick Vujivic: salah seorang yang sukses, meski tanpa lengan dan kaki

Bicara antusiasme itu, artinya seorang calon sukses biasanya punya 3 D: Discipline, Desire dan Dedication.

  • Disiplin: Pelatih Mike Tyson, Teddy Atlas, pernah bilang: “yang saya cari adalah petinju muda, bukan yang berbakat, fisik, atau tenaga dan kecepatan, tapi mereka yang punya disiplin.
  • Desire: adalah dorongan atau kemauan yang amat kuat, yakni orang yang committed (tekad) unttk melakukan dan selalu dalam kondisi terbaik setiap saat.
  • Dedikasi: adalah kemauan untuk melakukan pekerjaan sampai ‘selesai’ (tuntas).

Banyak yang bisa menjadi contoh sukses itu. Salah seorang di antaranya adalah Nick Vujivic, seorang lelaki tanpa lengan dan kaki yang berhasil melakukan berbagai hal mengagumkan, bahkan melebihi banyak prestasi ‘orang normal’. Nick tidak minder atau rendah diri. Ia justru menjadi motivator kelas dunia, yang sulit dicari tandingnya. Ia bahkan tampil di acara kelas dunia seperti TED dan Oprah.

2. Kerja keras. They take actions: Berikan 110 % upaya (efforts); semuanya dimulai dgn hustle. Ingatlah bahwa berlian butuh proses selama jutaan tahun, digosok, dipanasakan dalam api, baru berlian itu bisa bersinar cemerlang, shining. Orang-orang sukses memraktekkan ‘resistance training’, latihan ketahanan dengan beban berat. Hanya melalui latihan yang berat (melelahkan) sajalah yang akan membentuk stamina dan ‘isi’ dalam jiwa atau tubuh orang. Contoh termudah adalah bagian otot yang kita latih secara keras, misal dengan cara lari terus menerus, atau angkat besi selama periode yang panjang, maka bagian otot itu akan menjadi kencang dan kuat. Pelari,misalnya, akan memiliki otot betis yang keras, sedangkan atlit angkat besi memiliki otot biceps (di lengan atas) yang kokoh.

Tyson: 3 D
Tyson: 3 D

3. Belajar dari kegagalan: ada kalanya mereka gagal; tapi tidak putus asa. Mereka menjadikan ‘kegagalan’ itu sebagai tantangan, karena tahu ‘ada pelajaran dari setiap kegagalan’. Thomas Edison itu mencoba 1000 x untuk menemukan ‘electric light’ (bola lampu) dan ia bilang: “Saya bukan 700 kali gagal, tapi saya berhasil menemukan 700 jalan lain (yang salah).” Ketika orang lain bilang ‘gagal’, kita menyebutnya sebagai ‘feedback‘, masukan, pelajaran berharga. Edison mencatat lebih dari 1000 penemuan yang dipatenkan atas namanya. (Baca ‘quotes’ Edison di sini).

4. Melingkupi diri dengan ide-ide positif dan ‘role model’: kita belajar terus seumur hidup, tidak harus sebagai ‘siswa’ di kelas. Carilah ‘mentor’: lihat siapakah (orang) yang bisa menjadi contoh (idola), atau role model. Untuk yang beragama Islam: tentu saja ‘role model’ terbaik adalah Nabi saw; lalu keluarga (Ahlul Bait)-nya yang suci, serta sahabatnya yang terpilih.

5. Cintai apa yang dikerjakan: perlu selalu melatih diri agar bisa makin mencintai apa yang kita kerjakan. Ada kalanya sebuah pekerjaan pada awalnya kurang mengasyikkan. Mungkin membosankan. Tidak apa-apa. Just keep your good faith. Semua yang mudah itu dulunya sulit. Dengan berjalannya waktu, insyaAllah Anda akan bisa mencintai pekerjaan itu.

6. Tetapkan ‘goal’: dan fokuslah pada (tujuan) yang hendak Anda capai. Jangan biarkan diri diombang-ambingkan hal-hal yang bukan menjadi tujuan kita. Tetapkan ‘titik pusat’, fokus goal yang mau diraih.

Edison: tak pernah merasa gagal
Edison: tak pernah merasa gagal

7. Gembira untuk memberi(kan) pada orang lain: dengan menciptakan kesuksesan bagi org lain (terlebih saudara, kakak, adik, keponakan, teman), maka itu juga akan meningkatkan kesuksesan diri; dan kita pasti akan merasa lebih ‘bahagia’. Malcolm Gladwell yang menulis tentang ‘The Outliers‘, di antaranya mengatakan bahwa, ‘orang-orang yang cerdas, dan berbakat, lazimnya mendapatkan bantuan dari orang lain di lingkungannya.’

Gladwell: Outliers
Gladwell: Outliers

Bill Gates, Steve Jobs, dan banyak lagi, semuanya memang orang-orang yang smart dan berbakat, rajin, fokus, dan berdisiplin. Tetapi mereka, kata Gladwell, juga mendapatkan ‘bantuan’ dari para outliers-nya, dan mereka pandai memanfaatkan ‘peluang yang datang’ tepat pada waktunya.

“Resep” ringkas di atas akan lebih mudah dicerna dan efektif, apabila kita ‘masuk lebih dalam’: memelajari lebih jauh dari sumber-sumber lainnya, dan kemudian menerapkannya. Kata teman saya, ‘bila Anda menganggap kesuksesan itu demikian penting bagi Anda, maka Anda mestinya meluangkan waktu, biaya dan tenaga untuk memikirkan dan memelajarinya lebih jauh.”

Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Silakan Beri Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s