Benarkah Cinta itu Buta?
Jika seseorang mencintai sesuatu (seseorang), ia menjadi buta terhadap kekurangan (cacat) yang dicintainya itu; pikirannya selalu dikungkungi praduga baik terhadapnya; penglihatan dan pendengarannya kehilangan (tak bisa melihat dan mendengar) realitas, dan ia tak bisa mentolerir melihat atau mendengar sesuatu yang bertentangan dengan obyek cintanya itu.

“Anta ma’a man ahbabta” – pikirkan baik-baik, siapakah yang paling layak kita cintai