Mendekati Hari-H Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang, makin ramai perbicangan mengenai kedua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden. Ada sekian banyak berita tidak benar atau fitnah mengenai Prabowo dan Hatta Rajasa. Begitu pula, banyak berita fitnah atau hoax yang beredar tentang Jokowi dan pasangannya, Muhammad Jusuf Kalla (JK).
Repotnya semua informasi yang menyesatkan itu, atau sering disebut sebagai Kampanye Hitam (Black Campaign), seringkali sulit dibendung, dan susah ditelusuri dari mana asalnya. Bisa dipastikan kedua kubu yang kini bertanding tidak ada yang akan mengakui bahwa sumber fitnah kepada lawannya berasal dari tim sukses mereka.
Tim Prabowo-Hatta pasti akan membantah bahwa segala berita bohong tentang Jokowi-JK datang dari tim mereka. Demikian pula, tim sukses Jokowi-JK juga pasti membantah bahwa berita hoax mengenai Prabowo-Hatta dibuat oleh tim mereka.

Kedua pasangan calon dan tim suksesnya paling banter hanya bisa menolak berita-berita black campaign dengan menyajikan informasi yang sesungguhnya. Lawan kebohongan dengan fakta, sebagaimana yang beredar di berbagai media sosial yang membela Jokowi berikut ini.

9 FITNAH KEPADA JOKOWI
1. Benarkah Jokowi terlibat korupsi bus karatan Trans-Jakarta?
- FAKTA: Jaksa Agung: Kasus TransJakarta Karatan Tak Terkait Jokowi: http://m.detik.com/news/read/2014/05/23/132348/2590644/10/jaksa-agung-kasus-transj-karatan-tak-terkait-jokowi?n991102605
2. Benarkah Jokowi Mengirimkan Surat Penangguhan Pemeriksaan ke Kejaksaan Agung?
- FAKTA :
- Kejagung tak Pernah Terima Surat Jokowi: http://m.jpnn.com/news.php?id=237410 ;
- Beredar Surat Jokowi ke Kejagung, Dirdik: Kami Tidak Pernah Panggil Jokowi: http://m.detik.com/news/read/2014/05/29/101442/2594639/10/beredar-surat-jokowi-ke-kejagung-dirdik-kami-tidak-pernah-panggil-jokowi?991101mainnews
3. Jakarta tidak ada perubahan dipimpin Jokowi. Benarkah?
- FAKTA:
- 10 Hal Yang Sedang Berubah di Jakarta http://m.kaskus.co.id/thread/52fc9ba30e8b46df0a00005f/10-hal-yang-sedang-berubah-di-jakarta ;
- 4 Perubahan Banjir di Jakarta Setelah Ditangani Jokowi: http://m.detik.com/news/read/2014/01/15/124125/2467586/10/?nd772204topnews
4. Jokowi bukan Muslim?
- FAKTA : “Saya Jokowi, Bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin” –http://nasional.kompas.com/read/2014/05/24/1429414/.Saya.Jokowi.Bagian.dari.Islam.yang.Rahmatan.Lil
5. Jokowi itu Nama aslinya Herbertus? Muncul edaran dari iklan bahwa Jokowi meninggal dengan nama Herbertus;
- FAKTA: Jokowi bilang,”Itu Sudah Brutal dan Keterlaluan”: http://lampung.tribunnews.com/2014/05/08/diiklankan-meninggal-jokowi-itu-sudah-brutal-dan-keterlaluan
6. Lagi, Jokowi Non Muslim? Dan bahwa huruf H di depan Jokowi itu Herbertus, bukan gelar “Haji”. Di tempat lain dikatakan bahwa huruf ‘H’ itu adalah singkatan ‘Handoko’, bukan singkatan ‘Haji’. Benarkah?
- FAKTA: Jokowi: “H” di Depan Nama Saya Itu Haji, Bukan Hebertus: http://nasional.kompas.com/read/2014/05/28/0621564/Jokowi.H.di.Depan.Nama.Saya.Itu.Haji.Bukan.Hebertus
7. Benarkah Jokowi keturunan Cina, anak Oey Hong Liong?
- FAKTA: Jokowi kini berumur 53 tahun, sedangkan Oei Hong Leong berusia 66 tahun, beda 13 tahun. Alangkah hebatnya bila Oei Hong Leong adalah ayah Jokowi, berarti ia sudah punya anak pada usia remaja: http://www.solopos.com/2014/05/06/inilah-oei-hong-leong-sosok-yang-sering-dikaitkan-dengan-jokowi-506296
8. Jokowi Antek Asing?
- FAKTA:
- Tolak World Bank, Jokowi lawan dominasi asing: http://m.sindonews.com/read/2013/04/08/31/735721/tolak-world-bank-jokowi-lawan-dominasi-asing ;
- Sikap Jokowi-Ahok mirip Soekarno, tolak dominasi asing: http://merdeka.com/jakarta/6-sikap-jokowi-ahok-mirip-soekarno-tolak-dominasi-asing.html
9. Jokowi Antek Zionis?
- FAKTA: Jokowi: Saya dan Keluarga Saya Haji: http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/05/25/120914/2591810/1562/disebut-antek-zionis-jokowi-saya-dan-keluarga-saya-haji?992204topnews
Sangat boleh jadi, sebagaimana disebut di atas, kita juga akan melihat berita bohong atau fitnah kepada Prabowo dan atau Hatta Rajasa. Bila ada kesempatan, mungkin soal itu juga bisa kita ulas di waktu mendatang.
Sebelum itu, yang harus kita catat adalah bahwa kita boleh yakin, baik Prabowo (dan tim) maupun Jokowi (dan tim) sama-sama tokoh nasional yang lebih suka bertanding secara jantan, mengadu kebijakan dan program bagi kepentingan rakyat — bukan mengumbar kampanye hitam. Maka, sebagaimana janji para Capres dan Cawapres di depan KPU belum lama berselang, semua kita yang akan memilih Capres-Cawapres itu hendaknya menahan diri untuk tidak memulai atau ikut menyebarkan black campaign itu.

Lawan, Bukan Musuh.
Dalam musim kampanye dan pemilu, memang lazim perkara fitnah atau berita hoax beredar luas. Sebagai pemilih yang cerdas, masyarakat tentu dirugikan oleh informasi yang tidak benar. Kita hanya bisa berharap semoga tidak ada lagi berita yang seperti itu, baik yang memfitnah Jokowi dan Jusuf Kalla atau pun yang memfitnah Prabowo dan Hatta Rajasa.
Siapa pun yang nantinya menang, mereka adalah pemimpin negara yang kita harapkan akan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat, tidak peduli apakah rakyat itu tadinya memilih sang presiden dan wakil presiden atau pun memilih lawannya. Lawan tanding dalam pemilu bukanlah musuh, mereka adalah sparring partner, ‘teman berlomba dalam kompetisi pemilu’. Sekali lagi, bukan musuh.
Baca juga: — Nawa Cita: 9 Agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK
- Mengamati Prabowo dari Dekat
- Fenomena Jokowi
Terima kasih infonya. Saya buat back link untuk judul tulisan ini pada blog saya http://agendari.blogspot.com
Terima kasih, Bung Wirawan.
Thanks infonya. Saya buat link ke sini ya untuk judul yang sama dalam blog saya http://agendari.blogspot.com
Itu Pembodohan rakyat dengan fitnah…