Bagaimana menangkap pembohong? Bahasa tubuh seperti apa yang lazim kita temukan saat orang berbohong? Sedikit tips untuk Anda.
Belakangan ini kita banyak melihat sandiwara di media. Para ‘pemain sinetron’ baru bermunculan dalam wajah pejabat atau petinggi negara.

Banyak yang menduga mereka membohongi publik — ya, Anda dan saya… Sayang tidak ada lagi pinokio sekarang, sehingga orang harus mencari tahu apakah lawan bicaranya sedang berkata jujur atau fibs (bohong kecil) atau apakah ia seorang ‘big liar‘, pembohong besar (yang pandai bersandiwara).
Untuk jenis yang terakhir ini, mungkin memang sulit menangkapnya, kecuali barangkali bagi ahli ‘behavioral scientist‘ (ahli perilaku manusia). Soal fibs? Jangan tanya soal itu — karena mungkin Anda berpendapat bohong ya bohong, gak peduli besar atau kecil — tidak peduli apakah itu bohong soal onde-onde, kue klepon, atau empek-empek, soal ke bioskop, atau nongkrong di cafe, soal ‘jalan’ dengan Mr.Hoody atau Mr.Mousha (atau Miss…). Tapi istilah itu memang dipakai di negara berbahasa Inggris.
Kabarnya banyak tanda-tanda ketika orang berbohong. Di sini kita cuma ulas dua ciri yang lazim dilakukan mereka yang berdusta (silakan jika ada yang mau menambahkan, tulislah pada bagian komentar di bawah ini):
Pertama: kontak mata. Orang yang berbohong lazimnya menghindari tatapan mata — ‘eye-contact’ – ya, kecuali yang sudah mahir bersandiwara, jenis yang ketiga tadi.

Kedua. Salah satu tanda orang yang bohong adalah bahasa tubuh yang ‘aneh’. Jadi amati bahasa non-verbal itu. Orang sono bilang, watch his posture. Anda akan menandai tanda awal dari kebohongan dengan memperhatikan ketika orang itu melakukan reaksi melalui gerakan tubuhnya terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Untuk lelaki kiranya agak mudah. Ahli psikologi mengatakan, “Ketika seorang lelaki dalam keadaan nyaman — nikmat, rilex — maka lazimnya ia akan duduk santai, bersandar tangan di atas kakinya, atau kedua lengannya bertumpu di atas pegangan kursi dan menyilangkan kaki.
Posisi penuh istirahat itu disebut “titik-titik tidur”. Sebuah pertanyaan yang membuatnya merasa ‘terancam’, akan menyentaknya..! Weeeeitt…!! Maka titik-titik tidur tadi segera ‘bangun’. Anda akan melihatnya (tiba-tiba) duduk tegak, maju membusung, membebaskan kaki yang semula tersilang. Gerakan lain, misalnya, adalah ketika ia menunjukkan gerakan (gesture) tangan baru.
Hanya pada laki-laki? Tidak juga. Seorang ahli yakin hal itu juga terjadi pada wanita. Cuma, mungkin sekali gayanya berbeda. Tapi “titik-titik tidur” (sleeps points) juga pasti terhenyak ketika mereka dihadapkan pada pertanyaan yang bisa membongkar ketidakjujuran.

Benarkah demikian? Entahlah. Yang jelas ekspresi fisik pembohong biasanya terbatas dan kaku, dan ia mengurangi gerakan lengan dan tangan dalam pembicaraan, atau ia menyembunyikan (lengan dan tangan) di bagian belakang badan. Dengan kata lain, pembohong biasanya kurang cekatan dalam gerakannya.
Itu kata psikolog dan para detektif. Bagaimana menurut Anda?
Related articles:
- Rahasia Mereka Yang Berbohong: artikel lain di blog ini.
- Ketika Kejujuran Saja Tidak Cukup: Artikel di Kompas.
- Etika Pemimpin: Opini di Kompas, 22 Agustus 2011
- Romney Sheds ‘Crocodile Tears’ for Exported Jobs, O’Malley Says – Bloomberg (bloomberg.com)
- Crocodiles Really Do Shed Tears When They Eat (todayifoundout.com)
Saya pernah membaca sebuah artikel ttg ‘Ciri2 Org Yg Sedang Berbohong’,, di situ mengatakan bnyk sekali tanda yg bs kita kenali jika di teliti dng cermat; tp ini mungkin tdk jg bs di jadikan patokan,, so, berikut cara mengetahui orang berbohong :
1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara
2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
3. Lihatlah beberapa pertanda dan gesture (gerak-gerik) khusus yang muncul.
– Gerak tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara berlebihan.
– Tidak ada kontak mata.
– Gesture bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan.
– Melihat ke bagian kanan atas.
– Mata yang terbuka lebar dan memasang tampang innocent (tidak bersalah).
– Bicara yang tersendat-sendat (paused).
– Menyentuh hidung dan menutup wajah atau mulut.
– Nada bicara yang tinggi.
4. Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus disampaikan.
5. Tanyailah orang yang anda duga berbohong ( tentunya cara ini berisiko besar ).
6. Gunakan Intuisi.
Semoga Bermanfaat 🙂
Terima kasih banyak… Komentar yang sangat bermanfaat, Ftoon. 🙂
Heeemmm..menurut saya bohong tetap aja bohong, mau bohong kecil, atau bohong besar, bohong hitam mau pun bohong putih, anda tau apa itu bohong putih ? Kalau di arab di sebut “kedba baedha’ “yaitu bohong putih agar tidak ada yg tersakiti..kalau ga ketahuan..hehehehe
Yg pernah ana baca, ktnya tangan seseorang yg sedang berbohong akan berada di sekitar wajahnya, entah menutup mata, mulut, atau sekedar garuk2
Tp indikator yg cukup akurat adalah perubahan warna aura. Sayang ga semua org bisa melihat 🙂