Klepon Kena Batunya


Membuat Klepon
Membuat Klepon (Photo credit: antonemus)

Dari lantai tujuh, boss Kiwir memanggil anak buahnya, Klepon, yg ada di lantai dasar gedung bertingkat 12.

Diteriaki, Klepon gak dengar.

– Sambil teriak lagi, Kiwir melemparkan uang 50 ribuan yag digulung dan remas lebih dulu. Klepon memungutnya (“Asyik, dapat rejeki nih,” katanya dalam hati). Tapi Klepon tidak menoleh ke atas.

– Lagi, Kiwir melemparkan uang 100 ribu yang sudah diremas-remas berbentuk bola. Kena. Tapi Klepon masih tidak menengok ke atas. (Dia cuma bilang lagi, “wah, asyik banget. Cepek, Euy…”)

– Kiwir kesal. Kali ini dia melemparkan batu kerikil seukuran kelereng. Kena. Kepala Klepon benjol. Lalu mulutnya bunyi: “Aduh…”

Klepon menengok ke atas…

– Tampaknya itu bisa jadi analogi sederhana ketika Tuhan memanggil kita, hamba-Nya.

Kalau dapat rejeki tidak acuh pada Yang Memberi. Dapat berkali-kali masih tetap ‘cuek’— ‘gak ingat Yang Ngasih… Rupanya mau nunggu ‘kena batu’?

(Note: Terima kasih pd Ustadz Very Azis yang menginspirasi kisah ini).

Silakan Beri Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s