What will matter…
Ready or not, some day it will all come to an end;
There will be no more sunrises, no minutes, hours or days;
All the things you collected, whether treasured or forgotten will pass to someone else;
Your wealth, fame and temporal power will shrivel with irrelevance;
It will not matter what you owned or what you were owed;
Your grudges, resentments, frustrations and jealousies will finally disappear;
So too, your hopes, ambitions, plans and to do lists will expire;
The wins and losses that once seemed important will fade away;
It won’t matter whether you were beautiful or brilliant.
Even your gender n your skin color will be irrelevant.
So what will matter?
How will the values of your days be measured?
What will matter is not what you brought but what you built, not what you got but what you gave.
What will matter is not your success but your significance.
What will matter is not what you learned but what you taught.
What will matter is every act of integrity, compassion, courage or sacrifice that enriched, empowered or encouraged others to emulate your example.
What will matter is not your competence but your character.
What will matter is not how many people you knew but how many will feel a lasting loss when you are gone.
What will matter is not your memories but the memories that live in those who loved you. What will matter is how long you will be remembered, by whom and for what.
Living a life that matters doesn’t happen by accident,
It’s not a matter of circumstance but of choice.
Chose to live a life that matters.
Free translation to Bahasa Indonesia:
Apa yang sesungguhnya penting…
Siap atau tidak, suatu ketika semuanya akan berakhir
Tidak akan ada lagi sinar mentari, tak ada menit; jam dan hari-hari semua sirna;
Segala yang Anda kumpulkan, baik yang dijadikan harta karun atau terlupa, semua akan beralih ke tangan orang lain;
Kekayaanmu, ketenaran dan kekuasaan sementara, bakal menguap tak lagi relevan;
Tak penting lagi apa yang Anda miliki atau yang menjadi piutang;
Gerundelan, keluh kesah,kebencian, frustasi, kecemburuan akhirnya hilang;
Begitu pula semua harapan Anda, ambisi, rencana-rencana dan daftar panjang hal-hal yang akan dilakukan, semuanya jadi kadaluarsa;
Segala kemenangan dan kekalahan yang dulu tampak begitu penting artinya, kini menguap;
Tak penting lagi apakah Anda sebelumnya cantik atau brilian.
Bahkan jenis kelamin dan warna kulit pun jadi tidak ada artinya.
Jadi, apakah yang penting?
Bagaimana nilai-nilai hari-harimu diukur?
Yang penting bukanlah apa yang kau dapatkan, tetapi apa yang kau bangun, bukan apa yang kau ambil tapi apa yang kau berikan.
Yang justru penting bukanlah kesuksesanmu tapi arti dirimu. Yang penting bukan apa yang kau pelajari tapi apa yang telah kau ajarkan.
Yang penting itu segala perbuatan integritas, semangat, keberanian atau pengorbanan (dirimu) yang memperkaya, menguatkan atau mendukung orang lain untuk mengikuti keteladanamu.
Yang penting itu bukanlah kompetensimu tapi karaktermu.
Yang penting itu bukan berapa orang yang kau kenal, tapi berapa yang akan merasa sangat kehilangan ketika engkau pergi.
Yang penting itu bukanlah ingatanmu, tapi memori yang hidup (bertahan) pada mereka yang mencintaimu. Yang penting itu bukan berapa lama engkau akan diingat, tapi (diingat) oleh siapa dan mengapa.
Hidup dalam kehidupan yang penuh arti tidak terjadi begitu saja, ia bukanlah soal situasi melainkan sebuah pilihan.
Pilihlah untuk hidup secara berarti.
Tapi, kalau suatu saat kenikmatan dunia itu hilang dari tangan saya, maka saya tinggal bersabar sebab dunia bukanlah tujuan.
Saya suka sekali tulisan ini, terutama bagian: “Living a life that matters doesn’t happen by accident, It’s not a matter of circumstance but of choice
Chose to live a life that matters!”. Jadi saya bagikan lagi via FB. Mudah-mudahan bang Syafiq tidak keberatan. Hatur nuhun. Juzitum ‘anni khairan